
RADARSEMARANG.ID – Membantu permasalahan yang terjadi di tempat kerjanya, menjadi awal ketertarikan Rino Andro Faizal, SH pada dunia lawyer.
Rino mengisahkan, selepas lulus kuliah di Fakultas Hukum Universitas Semarang (USM) pada 2005, ia sempat bekerja di sebuah perusahaan pabrik pintu di Surabaya. Pada saat perusahaan tempat bekerjanya punya masalah, dia diminta sang bos untuk membantu menyelesaikan kasus hukum dan berhasil.

“Dari situlah awal saya tertarik dan ingin menjadi lawyer. Saya menjadi ketagihan untuk mempelajari persoalan-persoalan hukum dan menyelesaikannya,” ungkap pria yang akrab dipanggil Rino ini.
Tahun 2015 menjadi awal perjalanannya sebagai advokat, setelah lulus ujian pendidikan advokat dan bergabung pada firma hukum Dani Sriyanto & Partners. Kasus perdata di salah satu kantor koperasi Salatiga, menjadi klien pertama yang ia tangani. Baginya, kasus tersebut sangat menarik.

“Menarik, karena selain butuh waktu yang cukup lama dan melebar hingga kasus pidana, di sini strategi serta menyiapkan bukti dan saksi yang kuat, benar-benar kita siapkan,” cerita Rino.
Kepuasan membantu klien yang dibelanya, ucap ayah satu anak ini, bukan hanya sekadar materi. Namun, keberhasilannya menunjukkan keadilan dan membuktikan kliennya tidak bersalah adalah harga yang tidak ternilai. Karena itu, profesionalisme, terbuka kepada klien, menjadi prinsip yang senantiasa dipegang.
“Terbuka di sini, saya akan katakan yang sebenarnya, jika posisi klien lemah. Saya tidak mau memberi angin surga. Tapi tugas saya sebagai lawyer adalah mencari celah hukum agar bisa menang. Itulah yang saya sampaikan,” tandasnya.
Bicara soal penegakan hukum, bagi pria yang sudah hampir enam tahun menjalani profesinya itu, masih belum tegak seutuhnya. Meski, sudah mendekati arah yang lebih baik. Namun, dia melihat, hukum terkadang masih tumpul, ketika berhadapan dengan orang yang memiliki power.
“Tapi saya optimistis, penegakan hukum akan lebih baik, penerapan-penerapan pasal yang tidak sesuai, juga akan semakin berkurang manakala penegakan hukum berjalan dengan tegas” jelas suami dari Mery Ariyani Kusumadewi.
Di tengah padatnya pekerjaan, Rino kerap mengajak jalan-jalan istri dan anaknya yang masih berusia tiga tahun. “Mengajak mereka jalan-jalan, walau hanya ke mal atau tempat bermain anak, sudah membahagiakan. Selain saya selalu berdiskusi tentang agama dan tempat-tempat makan bersama istri, saya tidak pernah cerita tentang kasus ke rumah,” tutur Rino, yang menguasai beragam bela diri ini. (sls/isk)