28 C
Semarang
Rabu, 22 Maret 2023

Wujudkan Desa Mandiri Energi, Kembangkan EBT

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengembangkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah (Jateng). Di antaranya energi surya, air, panas bumi, biomassa, biogas, dan potensi angin. Hal ini dalam rangka mewujudkan Desa Mandiri Energi dan Hemat Energi dan Air.

Menurut Kepala Dinas ESDM Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko, ada enam potensi EBT yang dikembangkan di Jateng. Potensi energi surya berada pada kisaran 100 LS dan memilki radiasi matahari sebesar 3,5 kWh/ m2/hari sampai dengan 4,67 kWh/m2/hari.

“Pemanfaatan energi surya ini dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Solar Home System (SHS), PLTS Komunal dan PLTS Rooftop,” katanya.

Energi surya ini sudah dikembangkan di beberapa perkantoran di lingkungan Pemprov Jateng dan sudah ada lima industri yang memanfaatkannya. Bahkan ada pabrik yang membangun 2 megawatt (MW) sekaligus. Di antaranya, PT Tirta Investama, PT Phapros Tbk, PT Ungaran Sari Garment, dan PT Jaya Plastik, Gudang PT Djarum di Kota Semarang, dan PT Central Java Power di Kabupaten Jepara.“Energi surya sudah banyak digunakan. Hingga saat ini sudah 8 MW yang kami bangkitkan di Jateng. Energi surya ini lebih ramah lingkungan dan lebih prospektif untuk mengembangkan ekspor,” tuturnya.

Baca juga:  Dinas ESDM Jateng Targetkan Bauran EBT Jateng Naik 14,85 Persen

Sedangkan potensi energi air telah dikembangkan di Jateng melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 360 MW. Diantaranya berada di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Banjarnegara.

Kemudian energi panas bumi yang terbilang besar juga. Jateng telah membangun Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi di Dieng dengan kapasitas daya terpasang sebesar 60 MW dan kapasitas daya mampu PLTP Dieng sebesar 45 MW. Beberapa WKP panas yang sedang dikembangkan baik tahap eksplorasi maupun pengembangan di antaranya WKP Baturaden Jateng, WKP Dieng (2 unit 55 MW, dan 1 unit 10 MW Small scale, Binary Scale), WKP Candradimuka dan WKP Mangunan Wanayasa.

Baca juga:  IESR Gencarkan Penggunaan PLTS Atap di Jateng

Sedangkan potensi panas bumi yang belum dikembangkan ada di lokasi Klepu Semarang, Gunung Ungaran, Gunung Umbul Telomoyo Gunung Lawu, Kuwuk Gribogan, Banyugaram Cilacap, Bumiayu Banyumas, Krakal Kebumen, dan Panulisan Cilacap.

Sedangkan potensi biomassa yang dikembangan adalah PLT Sampah (PLTSa). Di antaranya PLTSa Putri Cempo Surakarta dengan Operator PT Solo Citra Metro Plasma Power (CMPP) dengan rencana kapasitas 10 MW. PLTSa TPA Jatibarang Kota Semarang dengan Kapasitas 800 KW bertipe Landfill Gas yang merupakan hibah dari DANIDA Denmark dan sudah beroperasi sejak tahun 2019.

Saat ini terdapat rencana penambahan kapasitas 12 MW bertipe thermal (on progress) pada program percepatan Outline Business Case dan telah diserahkan oleh KIAT (Australia) kepada Pemkot Semarang pada 26 Februari 2020.

PLTSa Jeruklegi Cilacap yang menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) dengan off taker PT Solusi Bangun Indonesia sekaligus yang menggunakan sebagai bahan bakar cofiring pada industri semen. Kemudian potensi energi biogas berasal dari peternakan sapi yang tersebar di Provinsi Jateng.

Baca juga:  Jateng Punya 2.238 Desa Mandiri Energi

Berdasarkan data BPS Jateng, jumlah ternak besar (sapi perah dan sapi potong) sebanyak 1.890.546 ekor, sehingga dapat menghasilkan biogas sebanyak 945.273 m3 per hari atau setara 345 Juta m3 selama setahun. “Kami turut mendorong realisasi energi biogas di Getasan Kabupaten Semarang,” tuturnya.

Potensi energi angin direalisasikan di Kabupaten Tegal oleh swasta yaitu PT Java Energi Eoliana saat ini sedang dalam tahap pembuatan AMDAL. “Kami saat ini terus melakukan penghitungan bauran energi dengan melibatkan pakar regional bauran energi yang ter- diri atas DEN, IESR, akade- misi, dan mengevalu- asi bauran ener- gi setiap tahunnya untuk dibandingkan dengan target proyeksi EBT yang tertuang dalam RUED Provinsi Jateng,” katanya. (bis/ida)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya