27 C
Semarang
Rabu, 22 Maret 2023

Jambore Digelar Virtual, Kemah di Rumah Masing-Masing

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID – Selama pandemi kegiatan pramuka di alam terbuka jelas terpaksa ditiadakan. Perkemahan, outbond, Pesta Siaga dan aktivitas lainnya. Namun pegiat pramuka justru turut aktif tangani Covid-19 hingga turun tangan saat terjadi bencana.

Pandemi membatasi semua aktivitas warga. Termasuk, kegiatan pramuka, yang tak dapat berjalan seperti sedia kala. Namun tak patah arang, kegiatan pramuka tetap berjalan melalui daring. Materi tetap diberikan meski sebatas transfer knowledge.

“Untuk kegiatan di luar, saat ini luar biasa. Sebagian anggota pramuka kami ajak terjun langsung di lapangan jadi relawan Covid-19. Misalnya, di Jepara aktif di pemulasaran jenazah dari Pramuka Peduli,” ujar Sekretaris Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jateng Ahmad Istajib kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Selain itu, kata Istajib, anggota pramuka relawan covid yang tersebar di berbagai kwartir cabang (kwarcab) juga membagikan vitamin dan baju hazmat kepada tenaga kesehatan (nakes) dan masyarakat yang membutuhkan. Komunitas Pramuka Peduli juga bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengedukasi masyarakat di lokasi rawan bencana.

Baca juga:  Warga Jepang Masak Moci di Jambore Pramuka Batang

Sementara menyambut Hari Pramuka ke-60, pada 9 Agustus lalu, Kwarda Jateng menggelar donor darah di kantornya. Sebanyak 44 kantong darah berhasil dikumpulkan. Bertemakan “Berbakti Tanpa Henti,” pihaknya mengadakan renungan dan ulang janji pada HUT kali ini. Lalu upacara bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan perwakilan anggota rencananya akan digelar pada 24 Agustus mendatang.

“Memang tidak ada prestasi besar yang diraih seperti biasanya, karena semua kegiatan dan perlombaan nasional di alam terbuka ditiadakan. Tapi kami nanti tetap memberi penghargaan, seperti karya bhakti, melati sampai duta perubahan perilaku,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya tetap mengadakan perlombaan secara virtual untuk menghidupkan kegiatan. Di antaranya, Pesta Siaga, Pramuka Garuda Berprestasi, lomba podcast, festival film, dan seterusnya. Kebanyakan lomba untuk individu dan berbentuk tanya jawab kreatif. Sedangkan beberapa lainnya lomba untuk kelompok.

“Kemarin itu festival film ada sekitar 40 video yang kami nilai, bisa dibilang rame untuk perlombaan virtual,” katanya.

Dikatakan, pastisipasi kwarcab di saat pendemi ikut menentukan eksistensi pramuka. Oleh karenanya, pihaknya terus berupaya merangkul kwarcab agar kegiatan tetap berlangsung dengan adaptasi dan inovasi. Apresiasi juga diberikan dengan penganugerahan Gugus Depan (gudep) tergiat se-Jawa Tengah pada 28 Agustus mendatang.

Baca juga:  Tak Henti Edukasi Bahaya Covid-19

Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa hasil pembetukan karakter tak semaksimal dibanding saat belajar di alam terbuka. Karena anggota tidak dapat berinteraksi dan mengaplikasikan nilai-nilai yang ditanamkan dalam pramuka.

“Pramuka kan yang diunggulkan pembentukan karakternya. Kerja sama tim, tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian itu semua dapat kita lihat saat kegiatan berlangsung, khususnya perkemahan,” tuturnya.

Istajid yakin bila situasi dapat membaik, dan kegiatan pramuka bisa kembali seperti semula. Untuk saat ini, sebagian anggota diterjunkan sebagai wujud kepedulian pada sesama. Lalu kegiatan seremonial digelar secara terbatas dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.

“Semuanya kembali ke kita, dan pengurus masing-masing kwarcab. Selama mereka mau terus mengadakan kegiatan, ya pramuka akan terus hidup,” katanya.

Wakil Ketua Bidang Bina Muda Kwarda Gerakan Pramuka Jateng Hernowo Budi Luhur menambahkan, rata-rata yang difavoritkan dari pramuka adalah berkemah, terutama di alam terbuka. Menurutnya, setiap berkemah, anggota pramuka bisa menunjukkan jati diri sebagai makhluk individu dan sosial, dapat mandiri, survive, dan bisa bergaul dengan siapa saja. Sayangnya, di tengah pandemi ini, tidak ada kegiatan pramuka secara fisik mengingat harus menaati protokol kesehatan.

Baca juga:  Nur Azizah, Jadi Pelatih Pramuka

Kendati demikian, sebagai pengurus pramuka, pihaknya tetap melakukan kegiatan pramuka meski secara virtual. Yang terpenting, kata dia, tetap menanamkan nilai dan karakter dalam pramuka. Bahkan, belum lama ini telah dilaksanakan Jambore Raimuna Daerah untuk Penegak secara virtual yang berlangsung selama 16 hari, mulai 13-29 November 2020. Adapun kegiatannya, yaitu edukasi, keterampilan, budaya, wawasan dan bela negara, kewirausahaan, serta kepustakaan.

“Tetap ada kegiatan mendirikan tenda di rumah masing-masing. Nah, dari sini kan juga ada pendidikan karakter, bagaimana dia mandiri, melakukan aktivitas bersama keluarga. Ada sisi-sisi lebih yang kita tonjolkan tanpa mengurangi makna dan arti. Kebersamaan secara fisiknya saja yang hilang, namun aktivitas pramuka seperti tali-temali tetap kita ajarkan di situ,” paparnya. (taf/aro)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya