28 C
Semarang
Jumat, 24 Maret 2023

Jadi Tempat Isolasi Pasien OTG, Asrama Haji Punya Kapasitas 150 Orang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, SemarangPenggunaan asrama haji di Jalan Abdul Rahman Saleh Semarang sebagai tempat isolasi terpusat pasien Covid-19 tanpa gejala mulai akan dilakukan pada Senin (11/1/2021) kemarin.

Pemkot Semarang bersama Kanwil Kementrian Agama, Senin (11/1/2021) pagi di Balai Kota Semarang, telah melakukan pendatangan kerjasama untuk menggunakan ruang transit di asrama haji sebagai tempat isolasi.

“Kami sudah melakukan kerjasama atau MoU dengan Kemenag, hari ini (11/1/2021) juga bisa langsung digunakan sebagai tempat isolasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M. Abdul Hakam.

Sedikitnya ada lima ruang atau gedung di asrama haji yang digunakan sebagai tempat isolasi. Hakam menyebut, Dinkes akan menggunakan ruang Mekkah, Madinah, Arafah, Mina, dan Radhan dengan kapasitas secara keseluruhan 150 tempat tidur.”Kalau sarana dan prasarananya sudah siap, kapasitasnya 150 tempat tidur,” jelasnya.

Baca juga:  Pengelolaan Sampah Medis di Era New Normal

Dinkes lanjut dia juga telah memastikan jika sarana dan prasarana di sana steril mengingat selama ini tidak ada kegiatan haji. Setiap ruangan, lanjut Hakam juga telah memiliki kamar mandi untuk pasien. “Kegiatan senam disana juga bisa dilaksanakan, tempatnya representatif banyak ruang terbuka,” bebernya.

Petugas kesehatan pun telah disiapkan di ruang transit asrama haji. Setiap shift akan ada dokter, perawat, dan cleaning service yang berjaga. Termasuk menggandeng 13 orang petugas asrama haji yang akan dimasukkan ke tim dinkes.”Ada petugas disana yang kami masukkan tim, nanti asrama haji digunakan untuk pasien Covid-19 yang stabil,” tambahnya.

Baca juga:  Forki Wonosobo Siapkan Muscablub

Sedangkan, pasien Covid-19 yang kondisinya tidak stabil akan dirawat di rumah dinas wali kota yang bakal dijadikan rumah sakit darurat. Tenda karantina sumbangan dari Megawati Soekarno Putri, nantinya bakal menjadi tempat transit bagi warga yang datang ke rumah dinas dengan membawa hasil swab antigen reaktif.”Disana petugas akan langsung menindaklanjuti dengan swab test. Tetap yang stabil ke asrama haji, yang tidak masuk ke rumdin,” terangnya.

Baca juga:  Rem Blong, Kontainer Sasak Dump Truk dan Motor, Satu Tewas

Belum lama ini, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi telah menyatakan peningkatan status tempat isolasi terpusat rumah dinas wali kota menjadi rumah sakit darurat untuk menangani pasien Covid-19 yang bergejala.

“Rumdin akan dijadikan rumah sakit darurat. Yang dirawat disitu yang Covid-19 bergejala semisal sesak dan demam,”katanya belum kama ini.

Hendi juga meminta Dinkes untuk  konsolidasi dan berkoordinasi dengan rumah sakit lain terkait kapasitas tempat isolasi. Tujuannya adalah menampilkan kapasitas serta okupansi ruangan isolasi untuk bisa dicantumkan di aplikasi Siaga Corona milik Pemkot. (den/aro/bas)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya