28 C
Semarang
Senin, 20 Maret 2023

Pulihkan Usaha Konveksi dengan Produksi Masker

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Kendal – Sejumlah pelaku industri rumahan (home industri) perlahan mulai membangkitkan usahanya. Hampir enam bulan mereka tak beroperasi karena minimnya pesanan selama pandemi Covid-19.

Pelaku usaha konveksi atau penjahit pakaian di beberapa wilayah Kendal mulai tampak menjahit dan memotong kain. Terutama pesanan masker kain yang berdatangan dari luar daerah.

Salah satu pelaku usaha konveksi, Siti Mahmudah. asal Desa Purwokerto Kecamatan Brangsong mengaku sejak pandemi Covid-19 melanda, orderan yang diterimanya berangsur-angsur turun. Bahkan ia harus meliburkan semua karyawannya karena orderan jahit pakaian terus menurun. “Tidak sesuai antara hasil yang kami terima dengan biaya untuk membayar karyawan,” katanya.

Baca juga:  17 Akun Dinonaktifkan, Driver GoCar ‘Duduki’ Kantor Gojek Semarang

Biasanya dari Pekalongan ada order sampai 1000 jahitan dalam seminggu. “Tapi karena pandemi Covid-19 jadi berhenti sementara,” ujar Siti Mahmudah.

Selama tujuh tahun Usaha konveksi yang telah dijalani dirinya mempunyai 6 karyawan. Fokus produksi diantaranya membuat kaos, kemeja, jaket, piyama dan training

Meski kondisi sulit, Siti Mahmudah tak patah semangat. Ia juga tidak tega melihat karyawannya yang dirumahkan tidak bekerja dan tidak menghasilkan uang. Akhirnya ia membuat gebrakan dengan mengalihkan konveksi pakaiannya untuk fokus membuat masker kain. Hasilnya dipasarkan baik secara mulut ke mulut maupun online.

Baca juga:  Temukan 16 Pelanggaran Protokol Kesehatan Selama Kampanye

“Saya saat itu berpikir, memproduksi masker maka akan membantu pemerintah dalam menyediakan masker. Sebab saat itu masker sangat langka. Jadi, dengan memproduksi masker maka kami tidak langsung mengkampanyekan wajib bermasker di tengah pandemi,” lanjutnya.

Adapun hingga saat ini orderan masker dilakukan. Meski sudah tak selaris dulu, tapi paling tidak bisa atau cukup untuk menggaji enam karyawannya. “Beberapa pesanan masih datang, dari sekolah, pemerintah desa, kelompok masyarakat dan sebagainya,” paparnya.

Baca juga:  Raperda PPLH Lebih Lengkap Atasi Problem Lingkungan Hidup di Jateng

Ia juga menginisiasi souvenir masker untuk acara pernikahan, atau hajatan-hajatan. Sehingga dengan inovasi yang dilakukannya, ia tetap bisa melangsungkan usahanya dan menghidupi karyawan-karyawannya di masa sulit Pandemi Covid-19 ini.  (bud/ton/bas)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya