
RADARSEMARANG.ID, Surakarta – Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono menyatakan pentingnya memperkenalkan Pancasila kepada anak sejak dini. Di dalam Pancasila mengandung lima nilai pengajaran yang tinggi, mulai ketuhanan, kemanusiaan, musyawarah, persatuan dan nilai sosial.
“Pancasila telah teruji melintasi zaman. Bahkan bisa mampu menjawab tantangan bangsa ke depan. Dengan pengenalan Pancasila sejak dini, anak akan terdidik menjadi respek, berempati, dan bersimpati kepada sesama di tengah kehidupan yang beragam ini.,” kata politis Golkar ini dalam dialog “Aspirasi Jateng: Pancasila di Era Milenial” di Surakarta Selasa (21/6).

Dengan mendidik serta mengenalkan anak tentang Pancasila, maka pintu yang menjadi masuknya doktrin-doktrin liar dari luar Indonesia bisa terbendung. Sekarang ini mulai muncul intoleransi, radikalisme, politik identitas, maka diperlukan semangat ber-Pancasila yang bisa menangkal semuanya. “Bagi saya, Pancasila sudah menjadi aktualisasi dan reaktualisasi dari bangsa,” tandasnya.
Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin menyatakan, secara keseluruhan Jateng sangat kondusif. Hanya saja, dalam beberapa tahun terakhir ini muncul “virus” yang berseberangan dengan nilai Pancasila. Bahkan ujaran kebencian dalam pemantauan juga mulai menggejala. Perlu antisipasi dari semua pihak. “Ujaran kebencian dibiarkan dan dipupuk, bisa menjadi masuknya intoleransi, radikalisme sehingga muncul diskriminasi, saling membenci. Ini yang harus dihalau,” ungkapnya.

Sedangkan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Univet Surakarta Yoto Widodo melihat masalah informasi dan pendidikan menjadi hal terpenting dalam menanggulangi paham-paham yang berseberangan dengan Pancasila. Seiring dengan perkembangan informasi digital, informasi menjadi pintu dari segala penyimpangan paham.
Pun bila Pendidikan lemah dalam membentengi dan menanggulangi paham intoleransi, radikalisme tentu tidak membutuhkan waktu lama untuk Indonesia untuk berubah. “Saya berpendapat jaga dan rawatlah Pancasila. Pendidikan harus dikuatkan, termasuk informasi yang begitu deras bisa ditangkal,” katanya. (nif/bis/ida)