
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng perlu segera mengalokasikan bantuan khusus penguatan imun masyarakat. Mengingat semakin banyaknya masyarakat yang sudah melakukan kegiatan seperti sebelum adanya pandemi covid–19.
“Saya berharap Gubernur Jateng bisa membantu penguatan imun masyarakat dengan membagikan vitamin agar tidak mudah tertular. Terutama vitamin C dan E,” kata Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto kepada Jawa Pos Radar Semarang, Senin (20/7/2020).

Ia juga menjelaskan aktivitas masyarakat berlangsung biasa terlihat di pasar-pasar tradisional. Kegiatan jual beli berjalan normal dan banyak terjadi kerumunan. Tempat hiburan dan wisata juga sudah buka seperti biasa. “Kebanyakan mereka tidak mengenakan masker. Ini sangat rawan terjadi penularan,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, politisi PDIP tersebut minta Gubernur Ganjar Pranowo mengalokasikan bantuan penguatan imun masyarakat. “Karena sampai saat ini belum ditemukan Vaksin virus yang ditemukan pertama kali di Wuhan Cina ini,” ujarnya.

Padahal upaya penanganan covid-19 sudah dilakukan cukup lama, namun kondisinya tidak kunjung membaik. Justru semakin parah. “Pemerintah baik eksekutif, legislatif dan TNI serta Polri termasuk jajaran kepala desa dan relawan sudah bekerja keras, tetapi hasilnya malah semakin merah pekat. Jangan sampai dana triliunan yang dikeluarkan menjadi muspro,” katanya.
Karena itulah, selain penguatan imun masyarakat, kata Kribo –sapaan Bambang Kusriyanto – program jaring pengaman sosial (JPS) berupa bantuan sembako yang direncanakan sebanyak 3 tahap sampai Agustus 2020 juga perlu dilanjutkan 3 tahap lagi sampai November 2020. “Perlu disadari, kondisi perekonomian masyarakat saat ini masih sulit, saya usul untuk dilanjutkan sampai 6 tahap,” ujarnya.
Kribo juga mengusulkan Pemprov Jateng memperbanyak pemeriksaan di masyarakat untuk memutus mata rantai penularan. Selain memperbanyak rapid test, juga memperbanyak pemeriksaan dengan metode swab test. “Perlu dilakukan secara masif agar segera terputus mata rantai penularannya,” katanya.
Ia merasa prihatin dengan perkembangan kondisi penularan covid-19 di Jawa Tengah pasca dilakukan pelonggaran kegiatan kemasyarakatan. (ewb/ida/bas)